Hari itu hari sabtu, hari itu gua
berencana membuat janji dengan seorang gadis yang (sebut saja) bernama Nellia. Kami
berjanji untuk bertemu di stasiun kereta Jatinegara. Nellia adalah seorang
railfans(baca: penggemar kereta), dia pernah bilang kalau senja di stasiun
Jatinegara itu indah. Karena gua penasaran, akhirnya kami membuat janji untuk
bertemu. Awalnya gua sempat ragu-ragu untuk pergi kesana karena cuacanya terasa
gak mendukung. Tapi karena terlanjur penasaran akhirnya gua tetap datang.
Gua sampai
disana sekitar jam lima kurang. Perasaan gua bilang kalo gadis itu itu mungkin
sudah bosan setengah mati. Tapi ternyata gua salah, pada saat gua sampai di
sana. Nellia lagi berkumpul bersama orang yang entah kenapa terlihat seperti
railfans di mata gua(dan memang benar). gua sempat ragu buat menyapa gadis tersebut. Akhirnya gua
duduk dulu sejenak sebelum memberitahu kalo gua sudah sampai. Lagian capek juga
berdiri lama di kereta.
Tiba-tiba
hp gua bunyi. Ada sms dari Nellia. Dia bertanya gua ada dimana. Pada saat itu gua
miikir.
Oke, gua harus dateng...
Kaki gua
bergerak dengan sendirinya. Sebenarnya gua sendiri gak yakin seperti apa para railfans itu. Tapi yaa...
namanya juga penasaran. Akhirnya gua mencoba mendekati mereka dan mencoba untuk
berbincang-bincang, toh gua gak sendiri. Ada gadis pencinta kereta yang gua
kenal. Dia pasti sudah kenal dengan mereka. Kekhawatiran gua ternyata memang cuma
khayalan belaka. Para railfans itu ternyata menerima gua dengan tangan terbuka
Selain itu, gua juga menyadari
kalau para railfans itu... memiliki keunikan yang membedakan mereka dengan yang
lain. Mereka membuka mata gua kalau kereta itu sebenarnya memiliki banyak
cerita dan keindahannya masing-masing. Mereka adalah orang yang bisa melihat
keindahan tersembunyi dari para kreator kereta itu sendiri, dan mereka menikmati
keindahan itu saat orang lain tidak memperdulikannya.
Bagian yang paling gua suka
adalah saat kita berkumpul diperon. Kemudian kereta datang dan berhenti. Tak lama
pintunya terbuka. Orang-orang keluar dari sana dengan terburu-buru sambil terlihat
sedang berusaha mengejar semacam jadwal tertentu. Pada saat mereka mendekati
kami(gua dan para railfans), mereka terpecah. Dari yang awalnya terlihat
seperti air bah yang keluar dari pintu kereta dengan luar biasa derasnya,
menjadi seperti air sungai yang mengalir deras tetapi terpecah menjadi dua
karena ada batu besar yang tidak bisa di terobos. Saat itu kita semua dikelilingi
oleh orang-orang itu.
Kesannya seperti menghalangi jalan sih...
Tetapi pada
saat itu juga gua melihat ada sebuah perbedaan antara para railfans dan orang
yang baru saja keluar dari kereta.
Para railfans terlihat santai sedangkan orang-orang itu
tidak. Sesederhana itu saja.
Anehnya
gua merasakan sesuatu yang lain. Mungkin ini agak lebay, tapi...... saat itu gua
merasa kalau gua sedang berada didunia lain bersama dengan para railfans dan
kami sedang memperhatikan segerombolan orang yang terlihat terburu-buru di
sebuah tempat bernama stasiun Jatinegara di planet Bumi.
Dari situ
gua sadar. Bahwa ternyata manusia seringkali sibuk menggapai tujuannya tapi
mereka lupa untuk menikmati proses yang sedang mereka jalani. Mungkin itulah
yang membuat manusia terkadang merasa jenuh dengan diri mereka sendiri dan
kegiatan yang mereka lakukan. Karena mereka jarang sekali duduk sejenak untuk
menikmati proses yang telah mereka capai dan berpikir kembali untuk apa mereka
melakukan semua kegiatan itu.
Pada saat
menyadari hal tersebut. Gua merasa sangat berterima kasih pada para railfans
dan terutama pada orang yang mengantarkan gua sehingga mengetahui tentang dunia(railfans)
itu. Tapi yaaa.... ada agak kecewa juga sih karena gak sempet ngeliat senja
yang katanya “indah” gara-gara datengnya kelamaan.
kalau saja saya datang, mungkin saya ada di history ini...
BalasHapus:D
BalasHapus