Kamis, 01 Januari 2015

Sabtu sore distasiun

Hari itu hari sabtu, hari itu gua berencana membuat janji dengan seorang gadis yang (sebut saja) bernama Nellia. Kami berjanji untuk bertemu di stasiun kereta Jatinegara. Nellia adalah seorang railfans(baca: penggemar kereta), dia pernah bilang kalau senja di stasiun Jatinegara itu indah. Karena gua penasaran, akhirnya kami membuat janji untuk bertemu. Awalnya gua sempat ragu-ragu untuk pergi kesana karena cuacanya terasa gak mendukung. Tapi karena terlanjur penasaran akhirnya gua tetap datang.
                Gua sampai disana sekitar jam lima kurang. Perasaan gua bilang kalo gadis itu itu mungkin sudah bosan setengah mati. Tapi ternyata gua salah, pada saat gua sampai di sana. Nellia lagi berkumpul bersama orang yang entah kenapa terlihat seperti railfans di mata gua(dan memang benar). gua sempat ragu buat menyapa gadis tersebut. Akhirnya gua duduk dulu sejenak sebelum memberitahu kalo gua sudah sampai. Lagian capek juga berdiri lama di kereta.
                Tiba-tiba hp gua bunyi. Ada sms dari Nellia. Dia bertanya gua ada dimana. Pada saat itu gua miikir.
Oke, gua harus dateng...
                Kaki gua bergerak dengan sendirinya. Sebenarnya gua sendiri gak yakin  seperti apa para railfans itu. Tapi yaa... namanya juga penasaran. Akhirnya gua mencoba mendekati mereka dan mencoba untuk berbincang-bincang, toh gua gak sendiri. Ada gadis pencinta kereta yang gua kenal. Dia pasti sudah kenal dengan mereka. Kekhawatiran gua ternyata memang cuma khayalan belaka. Para railfans itu ternyata menerima gua dengan tangan terbuka

Selain itu, gua juga menyadari kalau para railfans itu... memiliki keunikan yang membedakan mereka dengan yang lain. Mereka membuka mata gua kalau kereta itu sebenarnya memiliki banyak cerita dan keindahannya masing-masing. Mereka adalah orang yang bisa melihat keindahan tersembunyi dari para kreator kereta itu sendiri, dan mereka menikmati keindahan itu saat orang lain tidak memperdulikannya.
Bagian yang paling gua suka adalah saat kita berkumpul diperon. Kemudian kereta datang dan berhenti. Tak lama pintunya terbuka. Orang-orang keluar dari sana dengan terburu-buru sambil terlihat sedang berusaha mengejar semacam jadwal tertentu. Pada saat mereka mendekati kami(gua dan para railfans), mereka terpecah. Dari yang awalnya terlihat seperti air bah yang keluar dari pintu kereta dengan luar biasa derasnya, menjadi seperti air sungai yang mengalir deras tetapi terpecah menjadi dua karena ada batu besar yang tidak bisa di terobos. Saat itu kita semua dikelilingi oleh orang-orang itu.
Kesannya seperti menghalangi jalan sih...
                Tetapi pada saat itu juga gua melihat ada sebuah perbedaan antara para railfans dan orang yang baru saja keluar dari kereta.
Para railfans terlihat santai sedangkan orang-orang itu tidak. Sesederhana itu saja.
                Anehnya gua merasakan sesuatu yang lain. Mungkin ini agak lebay, tapi...... saat itu gua merasa kalau gua sedang berada didunia lain bersama dengan para railfans dan kami sedang memperhatikan segerombolan orang yang terlihat terburu-buru di sebuah tempat bernama stasiun Jatinegara di planet Bumi.
                Dari situ gua sadar. Bahwa ternyata manusia seringkali sibuk menggapai tujuannya tapi mereka lupa untuk menikmati proses yang sedang mereka jalani. Mungkin itulah yang membuat manusia terkadang merasa jenuh dengan diri mereka sendiri dan kegiatan yang mereka lakukan. Karena mereka jarang sekali duduk sejenak untuk menikmati proses yang telah mereka capai dan berpikir kembali untuk apa mereka melakukan semua kegiatan itu.

                Pada saat menyadari hal tersebut. Gua merasa sangat berterima kasih pada para railfans dan terutama pada orang yang mengantarkan gua sehingga mengetahui tentang dunia(railfans) itu. Tapi yaaa.... ada agak kecewa juga sih karena gak sempet ngeliat senja yang katanya “indah” gara-gara datengnya kelamaan.

2 komentar: